Minggu, 07 Maret 2010

طلاب العلم

MENUNTUT ILMU
(طَلاَبُ ا لْعِلمِ)
Oleh: Dodi Setiadi

1. Definisi Ilmu (تَعْرِيْفُ الْعِلمِ)

A. Definisi Ilmu secara Etimologis
Secara etimologis (bahasa) kata ilmu itu berasal dari Bahasa Arab, yaitu dari kata عَلِمَ-يَعَْلَمُ" yang berarti mengerti, memahami benar-benar, mengetahui, dan bentuk mashdarnya adalah عِلْماً yang berarti pengetahuan".1

B. Definisi Ilmu secara Terminologis
Secara terminologis (istilah) ada beberapa definisi ilmu sesuai dengan spesifikasi disiplinnya.
-Menurut Ilmu Ushul Fiqh ilmu itu didefinisikan:
2.صِفَةٌ يَنْكَشِفُ بِهاَ الْمَطْلُوْبُ إِنْكِشاَفاً تاَماً
Artinya: Sesuatu yang kita cari terbuka secara sempurna.

-Menurut Ilmu Mantiq ilmu itu didefinisikan:
“Ilmu ialah membuahkan pikiran akan arti sesuatu dengan persis”.3

-Dalam kamus al-munawwir ilmu itu didefinisikan:
4.وَاحِدُ الْعُلُوْمِ الْمَبْنِيَةِ عَلَى ا لْبَحْثِ وَ الإِخْتِيَارِ
Artinya: Kesatuan pengetahuan yang dibangun atas dasar pembahasan dan penelitian.





2. Hukum Menuntut Ilmu (حُكْمُ طَلاَبِ الْعِلْمِ)
Hukum menuntut itu adalah wajib. Adapun landasan yang mewajibkan kita untuk memperdalam ilmu adalah sebagai berikut:
-Al-Qur’an Surat Muhammad (47): 19:
               
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.5

Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan:

6.وَقَوْلُهُ: (فَعْلَمْ أَنَهُ لاَإِلَهَ إِلاَ اللهُ) فَبُدِأَ بِا لْعِلْمِ
Artinya: Firman Allah: (Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah) itu memulainya (mengetahui keesaan Allah) dengan ilmu”.

-Adapun hadits-hadits yang berkenaan dengan hukum menuntut ilmu itu adalah:

7.أُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِا لْصِيْنِ
Artinya: Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina. HR Ibnu ‘Adii


Dalam kitab Silsilah al-Ahaadits ad-Dhoi’iifah wa al-Maudhuu’ah dijelaskan:
8.قاَ لَ ا بْنُ حِباَ نَ: باَطِلٌ لاَ أَصْلَ لَهُ
Artinya: Ibnu Hiban berkata: Hadits tersebut adalah batil dan tidak memiliki asal.

أُطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَحْدِ
Artinya: Tuntutlah ilmu dari mulai buaian sampai liang lahat.
Keterangan:
Dalam Shahih Bukhari tidak ditemukan matan ataupun redaksi yang sama atau hampir sama dengan hadits di atas. Begitupula dalam Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Daud dan Musnad Ahmad.

3. Keutamaan Menuntut Ilmu (فَضِيْلَة طَلاَبِ الْعِلْمِ)
Banyak sekali keutamaan menuntut ilmu, diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Dengan menuntut ilmu Kita dapat mengatahui mana yang benar dan mana yang salah
B. Orang yang menuntut ilmu serta dilandasi dengan keimanan, maka derajatnya akan diangkat
Allah berfirman dalam QS al-Mujaadilah (58): 11 sebagai berikut:
              
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.9



Dalam kitab Sofwah at-Tafaasir dijelaskan ada seorang sahabat yang bernama Ibnu Mas’ud yang menanggapi ayat di atas:
قَاَ لَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ: مَدَحَ اللهُ الْعُلَمَاءَ فِى هَدِهِ الأَيَةِ, ثُمَ قَالَ:يَأَيُهاَ الْناَسُ إِفْهَمُوْا هَدِهِ الأَيَةِ,وَلِتَرَغُبِكُمْ فِى الْعِلْمِ, فَإِنَ اللهَ يَقُوْلُ:يُرْفَعُ الْمُؤْمِنُوْنَ الْعَالِمُ فَوْقَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَيْسَ بِعَالِمٍ دَرَجَاتٍ.10
Artinya: Ibnu Mas’ud berkata: Allah menyanjung orang-orang yang berilmu dalam ayat ini kemudian Dia berfirman: Wahai manusia pahamilah ayat ini, agar menjadi motivasi (dorongan) bagi kamu dalam menuntut ilmu, selanjutnya Allah berfirman: Allah akan mengangkat orang mu’min yang berilmu diatas orang mu’min yang tidak berilmu beberapa derajat.

C. Ilmu yang diamalkan pahalanya akan terus mengalir sampai hari kiamat
Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةََ رََضِيَ اللهُ عَنْهُ, أَنَ رَسُلَ اللهِ ص قَاَلَ: اِدَ مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَ مِنْ ثَلاثٍ:صَدَقَةُ جَارِيَةُ, عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ, وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُوْ لَهُ.11

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) shadaqoh yang mengalir, (2) ilmu yang bermanfaat, dan (3) anak shaleh yang senantiasa mendo’akan kedua orang tuanya.

D. Menuntut ilmu dapat menuntun kita menuju ke syurga
Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:



عَنْ أَبِى هُرَيْرَةََ رََضِيَ اللهُ عَنْه قَاَلَ ُ, قَاَلَ رَسُلَ اللهِ ص: مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَةِ.12
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: siapa saja orang yang melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.

Footnotes:

1.Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002), hlm. 965
2. Abdul Hamid Hakim, As-Sullam (Jakarta: Maktabah Sa’adiyah Putra, Tt.), hlm. 6
3. Cholil Bisyri Mustofa, Ilmu Mantiq: Terjemahan as-Sullam al-Munauroq (Bandung: PT Al-ma’arif, 2000), hlm. 11
4. Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir...hlm. 966
5. Depag, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: PT Syamil Cipta Media, 2007), hlm. 508
6. Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari. Jilid I (Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2004), hlm. 29
7. Muhammad Naashiruddin al-Albaanii, Silsilah al-Ahaadits ad-Dhooif ah wa al-Maudhuu’ah. Cet. II (Beirut: al-Maktab al-Islaamii, Tt.), hlm. 413
8. Ibid.
9. Depag, Al-Qur’an dan Terjemahnya…hlm. 543
10. Muhammad Ali as-Sobuny, Sofwah at-Tafaasir. Jilid III (Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2006), hlm. 1299
11. Muhammad bin Isa bin Suuroh at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi. Jilid III (Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2006), hlm. 459
12. Ibid. Jilid V, hlm. 801

DAFTAR PUSTAKA

Al-Albaanii, Muhammad Naashiruddin, Silsilah al-Ahaadits ad-Dhooif ah wa al-Maudhuu’ah. Cet. II. Beirut: al- Maktab al-Islaamii, Tt.
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail, Shahih al-Bukhari. Jilid I. Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2004
As-Shobuny, Muhammad Ali, Sofwah at-Tafaasir. Jilid III. Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2006
At-Tirmidzi, Muhammad bin Isa bin Suuroh, Sunan at-Tirmidzi. Jilid III. Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2006
, Sunan at-Tirmidzi. Jilid V. Beirut: Maktabah al-Ashriyyah, 2006
Depag, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: PT Syamil Cipta Media, 2007
Hakim, Abdul Hamid, As-Sullam. Jakarta: Maktabah Sa’adiyah Putra, Tt.
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 2002
Mustofa, Cholil Bisyri, Ilmu Mantiq: Terjemahan as-Sullam al-Munauroq. Bandung: PT Al-ma’arif, 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar